PPKH Kab. Blitar Bersama PKH Indonesia Salurkan Donasi Huntara di Candipuro
 |
| Foto: Dok. zonasosial.com |
uripkuiurup.com - Pelaksana Progam Keluarga Harapan (PPKH) Kabupaten Blitar dan PKH Indonesia, menyalurkan donasi bantuan untuk pembangunan Hunian Sementara (Huntara) relokasi korban bencana erupsi gunung semeru, di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Lumajang. Selasa, (25/01/2022).
Penyaluran donasi tersebut ditandai dengan peletakan batu pertama di lokasi relokasi. Total ada 20 Huntara yang akan dibangun, dengan biaya per satu paket huntara senilai 16 Juta rupiah."Alhamdulillah hari ini donasi bisa kita serahkan dalam bentuk huntara di Candipuro," tutur Mahbub Al Farabi selaku Koordinator Wilayah PKH Jatim.
"10 paket huntara dari PKH Kabupaten Blitar, dan 10 paket lagi dari donasi SDM PKH Indonesia. Semoga bermanfaat, dan menjadi amal ibadah kita semua" imbuh Boby.
Tepat pukul 11.45 WIB dilakukan proses serah terima bantuan dan peletakan batu pertama. Tampak hadir dilokasi tersebut; Moh. Asrofi dan Prawira Korkab PKH Kab. Blitar, Akbar Korkab PKH Lumajang, Mahbub Al Faraby Korwil PKH Jatim, bersama puluhan SDM PKH
Juga hadir secara pribadi Ibu Tuti Komaryati Plt. Kepala Dinsos Kab Blitar, Ibu Nira dari Dinsos Lumajang, dan Sugianto dari Komisi IV DPRD Kab. Lumajang.
Tuti Komaryati dalam sambutannya menyampaikan, bahwa penyaluran bantuan dari PKH Blitar ini merupakan misi kemanusiaan.
Pihaknya juga menyatakan siap memfasilitasi untuk mengirimkan UKM dari Blitar jika di butuhkan, misalkan untuk memberi pelatihan kewirausahaan, kepada keluarga terdampak erupsi gunung semeru.
"Semoga masyarakat lumajang tetap sehat, kuat, dan ikhlas. Karena proses pemulihan ini tentunya masih cukup lama." Ujar Tuti.
Sementara itu, Sugianto DPRD Kabupaten Lumajang komisi IV menyampaikan banyak terimaksih atas bantuan berupa Huntara tersebut. Ada sekitar 2 ribuan Huntara yang akan dibangun untuk warga terdampak erupsi semeru.
"Atasnama wakil rakyat Lumajang, kami ucapkan banyak terima kasih. Semoga Huntara ini segera bisa ditempati." Harap Sugianto. (red)