PINus Sekardangan
Lokasi PiNus berada di bumi Sekardangan, yakni salah satu dusun diwilayah Desa Papungan kecamatan Kanigoro Blitar. Dari pusat kantor pemerintahan Kabupaten, kurang lebih berjarak 2 KM.
Menurut beberapa sumber, dusun sekardangan ketika dilihat dalam Fengsui Hongsui China, termasuk daerah yang istimewa untuk olah fikir dan olah spiritual, daerahnya dikelilingi oleh sungai dan sumber mata air, di mana itu terdapat Naga dan Macan (kekuatan Yin dan Yang) seimbang, selaras dengan situasi dan kondisi alamnya.
Konon katanya, menurut penggalian sejarah Dr. Arif Muzayin, bumi sekardangan adalah persinggahan terahir Ki Kebo Kanigoro, yang menjadi cikal bakal dari kadipaten kanigoro, kini menjadi salah satu kecamatan di kabupaten Blitar.
Baca Juga : https://www.uripkuiurup.com/2022/11/diambang-keputus-asaan.html
PINus ini ditopang dengan empat kayu atau 'soko' sebagai penyangga utama, dan enam belas soko penguat. Jenis kayunya dari sang raja kayu jawa, yakni jati tua. Ada tiga 'centong' di sisi depannya, yang dua besar di pojok utara dan selatan, dan yang satu kecil tepat ditengah-tengahnya. Bangunannya menghadap ke timur, arah mata hari terbit pembawa cahaya kehidupan.
Alam sekitar PINus begitu asri dan damai, disekelilingnya ada banyak pepohonan yang memproduksi oksigen. Saat pagi hari, tempat terindahnya adalah duduk santai di pelataran paving PINus.
Disana kita dapat merasakan cahaya matahari masuk ke pori-pori, sambil pejamkan mata nikmati juga gurihnya bau tanah yang menguap, bau dedaunan yang begitu segar, di iringi gemericik air sungai di utara PINus yang menyanyikan tembang kehidupan.
Kini PINus, semenjak dibangun pada tahun 2018, telah menjadi tempat istimewa para aktifis pergerakan, untuk sekedar ngopi dan berdiskusi. Sering juga, tempat ini di gunakan warga masyarakat Blitar untuk menggelar rapat, kajian, seminar, pelatihan, diklat, dan bahkan pentas seni budaya.
PINus ini ditopang dengan empat kayu atau 'soko' sebagai penyangga utama, dan enam belas soko penguat. Jenis kayunya dari sang raja kayu jawa, yakni jati tua. Ada tiga 'centong' di sisi depannya, yang dua besar di pojok utara dan selatan, dan yang satu kecil tepat ditengah-tengahnya. Bangunannya menghadap ke timur, arah mata hari terbit pembawa cahaya kehidupan.
Alam sekitar PINus begitu asri dan damai, disekelilingnya ada banyak pepohonan yang memproduksi oksigen. Saat pagi hari, tempat terindahnya adalah duduk santai di pelataran paving PINus.
Disana kita dapat merasakan cahaya matahari masuk ke pori-pori, sambil pejamkan mata nikmati juga gurihnya bau tanah yang menguap, bau dedaunan yang begitu segar, di iringi gemericik air sungai di utara PINus yang menyanyikan tembang kehidupan.
Kini PINus, semenjak dibangun pada tahun 2018, telah menjadi tempat istimewa para aktifis pergerakan, untuk sekedar ngopi dan berdiskusi. Sering juga, tempat ini di gunakan warga masyarakat Blitar untuk menggelar rapat, kajian, seminar, pelatihan, diklat, dan bahkan pentas seni budaya.
Baca Juga : https://www.uripkuiurup.com/2021/09/bagaimana-membangun-lingkungan-ramah.html
Aura PINus yang 'adem' mengalirkan spirit kebaikan kepada siapapun yang singgah, sebagaimana semangat saat pembangunannya, yang dilakukan secara gotong royong.
Tepat di sebelah timur PINus, terdapat 2 asrama beserta fasilitas kamar mandi, dan juga sebuah Graha Pemuda sekaligus kantor Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Blitar, sebuah organisasi Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Banom NU) yang berbasis Mahawiswa. (red).
Aura PINus yang 'adem' mengalirkan spirit kebaikan kepada siapapun yang singgah, sebagaimana semangat saat pembangunannya, yang dilakukan secara gotong royong.
Tepat di sebelah timur PINus, terdapat 2 asrama beserta fasilitas kamar mandi, dan juga sebuah Graha Pemuda sekaligus kantor Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Blitar, sebuah organisasi Badan Otonom Nahdlatul Ulama (Banom NU) yang berbasis Mahawiswa. (red).
Berikut Beberapa Foto Dokumentasi Kegiatan di PINus;