Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kopi Hitam, Obrolan Kehidupan dan Pencerahan 6

 

Kopi Hitam, Obrolan Kehidupan dan Pencerahan 6

uripkuiurup.com - Siang itu, di warung Kopi dekat alun alun, aku dan Ki Jambon khusyuk menikmati kopi hitam murni, biji kopi yang matang di pohon dari dataran tinggi Bromo, dan ditumbuk manual menggunakan lumpang dan alu, kata mak Irah penjual kopi.

"Ki, apa sih makna Hari Raya Idul Adha dan hikmah dari Qurban," tanyaku sambil menyeruput kopi yang masih mengepul panas.

Ki Jambon tersenyum. "Idul Adha itu hari raya yang penuh dengan pelajaran berharga. Qurban mengingatkan kita pada kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, yang merupakan contoh tertinggi dari ketaatan dan pengorbanan."

"Tapi apa sebenarnya makna dari Qurban itu Ki?" Sahutku.

"Qurban, berasal dari kata 'qaruba' yang berarti mendekati," jelas Ki Jambon.

"Melalui Qurban, kita belajar tentang keikhlasan, pengorbanan, dan ketundukan kepada kehendak Allah."

"Saya pernah dengar itu," kataku sambil tersenyum. "Tapi apa pentingnya ber-Qurban.?"

Ki Jambon mengangguk. "Qurban itu lebih dari sekadar menyembelih hewan. Ini tentang berbagi rezeki dan kebahagiaan dengan sesama, terutama mereka yang kurang beruntung. Ini juga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang kita miliki."

"Jadi, dengan ber-Qurban, kita bukan hanya mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga membantu orang lain?" tanyaku.

"Benar, mas," jawab Ki Jambon. "Dan selain itu, ini juga bentuk nyata dari rasa syukur kita. Bukan hanya berkata 'alhamdulillah' tapi juga melakukan tindakan nyata yang bermanfaat bagi orang lain."

Aku tersenyum. "Lalu, bagaimana cara agar kita bisa ber-Qurban, Ki? Terkadang, saya merasa berat untuk menyisihkan uang."

Ki Jambon tertawa kecil. "Mas, jika kita menunggu sampai benar-benar siap, mungkin tidak akan pernah terjadi. Mulailah dari yang kecil. Sisihkan sedikit demi sedikit dari penghasilanmu. Anggap saja seperti menabung untuk membeli sesuatu yang berharga."

Aku tersenyum. "Terima kasih, Ki. Nasihatmu sangat membantu."

Ki Jambon menepuk pundakku. "Iya, Mas. Ingatlah, setiap langkah kecil yang kau ambil menuju kebaikan akan membawa berkah yang besar. Dan jangan lupa, dalam segala hal, lakukan dengan hati yang ikhlas dan penuh syukur."

Bersambung....