Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ahmad Shodiq Azka Fuadana: Dari Pondok Pesantren ke Panggung Juara KSM

 

Ahmad Shodiq Azka Fuadana: Dari Pondok Pesantren ke Panggung Juara KSM

uripkuiurup.com - Ahmad Shodiq Azka Fuadana, seorang santri dari Pondok Pesantren Tahsinul Akhlaq (PPTA) Lodoyo, telah mengukir prestasi gemilang dengan meraih juara 1 dalam ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Kabupaten Blitar tahun 2024.

Tentunya prestasi ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga bagi pondok pesantren dan sekolahnya, Madrasah Aliyah Trisula Lodoyo.

Siswa kelahiran Blitar, 11 Juni 2007 ini, telah menunjukkan minat besar dalam dunia sains sejak duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah (MI).

Meskipun awalnya lebih tertarik pada pemahaman tentang makhluk hidup di sekitarnya, ketertarikannya terhadap sains berkembang pesat seiring waktu.

Sebagaimana di lansir dari media matablitar.com, Shodiq menyatakan bahwa sains menawarkan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan matematika.

"Sains berbeda dengan matematika yang membingungkan. Saya lebih tertarik pada sains karena lebih menantang dan menarik," ungkap Shodiq.

Keberhasilan Shodiq dalam KSM tidak lepas dari bimbingan intensif yang diberikan oleh guru di sekolahnya, Ibu Luthfiana Ratnawati.

Menariknya, Shodiq tidak mengikuti les tambahan di luar sekolah, karena waktu belajarnya dihabiskan di pondok pesantren.

"Ternyata hasil dari belajar sungguh-sungguh adalah seperti apa yang kita harapkan," tambah Shodiq.

Sebagai santri yang juga aktif mengajar anak-anak kecil di TPQ pondok, Shodiq mengaku menghadapi tantangan dalam mengatur waktu.

"Saya bingung jika ditanya bagaimana membagi waktu. Karena sampai saat ini saya belum menemukan cara yang tepat, meskipun jadwal sudah dibuat sebaik mungkin," jelasnya.

Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan Shodiq tidak hanya hasil dari kecerdasannya, tetapi juga dari kerja keras dan dedikasinya yang tinggi.

Dukungan dari keluarga juga memainkan peran penting dalam pencapaian Shodiq. Ayahnya, Moh. Asnawi, adalah seorang kepala sekolah di SDN Ringinrejo 3, sedangkan ibunya, Rofila Elmaghfiroh, adalah seorang ibu rumah tangga.

Meskipun tidak selalu dapat mendampingi Shodiq secara langsung, doa dan dukungan mereka selalu menyertai setiap langkahnya. "Motivasi saya hanya ingin supaya dapat membahagiakan orang tua," ujar Shodiq.

Perjalanan Shodiq dari seorang santri di pondok pesantren hingga menjadi juara KSM tingkat Kabupaten merupakan inspirasi bagi banyak santri dan siswa lainnya.

Ia membuktikan bahwa dengan tekad kuat, disiplin, dan dukungan yang tepat, prestasi luar biasa dapat diraih tanpa harus mengorbankan kewajiban lainnya.

Terahir, Shodiq berbagi tips bagi teman-teman sebayanya yang ingin mengikuti jejaknya. "Belajar dan latihan memang penting, tetapi jangan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari supaya motivasi dan kondisi kalian tetap terjaga," pesannya.

"Terus belajar, dan torehkan hasil yang dapat menarik perhatian para guru sehingga mereka memilih kalian untuk mewakili KSM," tutupnya.

Dengan prestasinya ini, Ahmad Shodiq Azka Fuadana telah membuktikan bahwa seorang santri pondok pesantren pun mampu bersaing dan berprestasi. (red).